Sabtu, April 20, 2024
Kajian Islamikhutbah

Khutbah Idul Adha | Kurban Ajaran Islam Untuk Kemanusiaan

Khutbah Idul Adha : Kurban Ajaran Islam Untuk Kemanusiaan. Pujі ѕуukur kіtа раnjаtkаn kepada Allаh SWT уаng mаѕіh mеmbеrіkаn lіmраhаn nіkmаtNуа kepada kіtа. Di аntаrа limpahan nіkmаt tеrѕеbut аdаlаh nіkmаt umur panjang dan nіkmаt kеѕеhаtаn. Maka hal inі аdаlаh nіkmаt terbesar уаng dіbеrіkаn Allаh

. Kita yakin dаn реrсауа tаnра аdаnуа duа nіkmаt іnі, kita раѕtі tak аkаn bіѕа аtаu mаmрu mеlаngkаhkаn kаkі, mеngауunkаn tangan dаtаng ke tеmраt іnі untuk bеrѕujud kераdа Allаh SWT.

Mаkа, ѕеlаgі Allаh SWT memberikan dua nikmat іnі kepada kіtа, mаkа jangan ѕіа–ѕіаkаn untuk mеnіngkаtkаn іbаdаh kіtа kераdа Allаh SWT.

Qurban mеruраkаn bеntuk ibadah kераdа Allah Subhаnаhu WаTа’аlа bеruра mеnуеmbеlіh hеwаn ԛurbаn dan dibagikan kераdа wаrgа ѕеkіtаr yang kurаng mаmрu.

Bеntuk ibadah ԛurbаn adalah rаѕа іkhlаѕ mengenai hаrtа yang іа bеlаnjаkаn hеwаn ԛurbаn (ѕарі, untа аtаu kambing) dan dіbаgіkаn dagingnya kе оrаng lаіn.

Khutbah Idul Adha

الله اكبر (×9) لا اله إلاّ الله والله أكبر. اللهُ أكبرُ وللهِ الحمدُ، اللهُ اكبرُ كبيرًا والحمدُ للهِ كثيرًا وسبحانَ اللهِ بُكرةً وأَصيلاً. لاَ إلهإلاّ اللهُ ولا نعبدُ إلاّ إيّاهُ مخلصِينَ لهُ الدينُ ولو كرِهَ الكافرون، ولوكره المشركون.

الْحَمْدُ لِلهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَجَعَلَ الصَّلاَةَ عَمُوْدَ اْلإِسْلاَمِ وَأَحَدَ مَبَانِيْهِ، وجعلها سببا في ترك المعاصي ومنهيَّتِه. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِي رُبُوْبِيَّتِهِ وَأُلُوْهِيَّتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وهو سيد مِنْ بَيْنِ سَائِرِ مخلوقاته صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ كلّه، ولنا ولجميع وسائر عدد أمته. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ذُو الْعَظَمَةِ وَالْجَلاَلِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الكلام والْمَقَالِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وسلم على حبيبنا سيدنا محمد المصطفى وعلى آله وأصحابه العلى، الذين نالوا الحقيقية في الدنيا والعقبى. أَمَّا بَعْدُ؛

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، حَيْثُ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ وقال أيضا وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ.

Baca Juga: Keutamaan Ilmu dan Ulama

Khutbah Idul Adha | Muqaddimah

Idul adha sebuah peristiwa besar dalam sejarah islam dan manusia. Ada banyak sekali hikmah dari peristiwa-peristiwa sejarah panjang nabi Ibrahim, ajaran islam, ibadah haji dan ajaran Pendidikan keluarga yang utama. Salah satu peristiwa terpenting adalah ibadah kurban.

Sejarah mencatat ibadah kurban termasuk ibadah pertama yang ada di dunia, yaitu ketika Qabil dan Habil diperintah memberikan sesembahan terbaik. Sebagaimana dalam QS Al-Maidah 27:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.

” Menurut jumhur ulama yang mempersembahkan kambing adalah Habil, sedangkan yang mempersembahkan makanan adalah Qabil, dan Allah SWT menerima kambing Habil. Sehingga Ibnu ‘Abbas dan juga ulama lainnya mengatakan: “Yang dijadikan hewan Kurban adalah kambing kibas.”

Syariat Kurban Menurut Qaul

Menurut Qaul yang kuat, syariat Kurban itu pertama kali diperintahkan kepada Nabi Ibrahim As, melalui mimpinya pada tanggal 8 Dzulhijjah, dimana beliau diminta untuk mengorbankan anaknya, hanya saja Ibrahim tidak yakin apakah itu perintah dari Allah atau dari setan. Lalu pada malam berikutnya, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah Ibrahim bermimpi dengan mimpi yang sama dan akhirnya beliau yakin bahwa itu perintah dari Allah swt.Peristiwa itu sekarang dikenal dengan hari arafah karena bertepatan dengan Nabi Ibrahim berada di Arafah.

Pada hari itu Ibrahim menyembelih unta untuk melaksanakan mimpinya meski dalam mimpinya beliau diminta untuk menyembelih anaknya. Lalu pada malam berikutnya mimpi yang sama datang lagi sehingga besoknya beliau bulat bertekad untuk menyembelih anaknya.  Dokumen penting peristiwa ini terdapat dalam QS As Shaffat.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As Shaffat 102).Baca Juga: Doa Agar Selalu Semangat

Dengan hati yang sabar dalam melaksanakan perintah, dan menemukan anaknya juga taat dalam melaksanakan perintah, hatinya teriris dan menangis, terjadi pertarungan dahsyat antara peran dirinya sebagai rasul dan sebagai seorang ayah. Disaat itulah, lalu Allah memberika fadilah dengan menggantikan ismail dengan seekor kambing. Dan dari sinilah bermula disyariatkannya kurban yang lalu juga menjadi syariatnya umat islam hingga sekarang.

Adapun beberapa hikmah penting Qurban dan korelasi dengan nilai-nilai kemanusiaan yang relevan untuk kita renungkan dan tadabburi sebagai berikut:

Khutbah Idul Adha Hikmah Qurban untuk Kemanusiaan

1. Khutbah Idul Adha | Kurban Sebagai syiar agama

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ

“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS Al Hajj 34

2. Berkurban adalah tanda ketakwaan dan keislaman seseorang

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ

Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. (QS. Al Hajj 37)

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ، وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا(ابن ماجه، الحديث 3123)

“Barang siapa yang mempunyai keluasan rizeki dan tidak berkurban, maka jangan pernah mendekati tempat shalat kami”. (HR. Ibnu Majah: 3123)

3. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa

لا تصوموا هذه الأيام ، فإنها أيام أكل وشرب وذكر لله عز وجل ” رواه أحمد( 10286)

“Jangan berpuasa pada hari-hari ini, karena ia adalah hari makanm minum dan mengingat Allah Azza Wajallah.” HR. Ahmad, (10286)

4. Berkurban adalah ibadah yang paling utama

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada amalan yang dilakukan oleh manusia pada hari penyembelihan (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah selain daripada mengucurkan darah (hewan kurban) karena sesungguhnya, ia (hewan kurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi. Maka, bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban!” (HR. At-Tirmidzi)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا عَائِذُ اللَّهِ عَنْ أَبِي دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ

“Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, lantas apa yg akan kami dapatkan dengannya? Beliau menjawab: Setiap rambut terdapat kebaikan. Mereka berkata, Bagaimana dgn bulu-bulunya wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan” (HR Ibnu Majah, Ahmad, Tirmidzi).

5. Mengenang kesabaran nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah

Ibrahim adalah sosok dan panutan terbaik dalam menanamkan ibadah dan perintah kepada keluarganya. Sehingga dalam mencontoh keluarga hebat itu al-Quran meminta kita mencontohnya.

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ اِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءٰۤؤُا مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۖ

Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, (QS al Mumtahanah 4).Baca Juga: Arbain Nawawi Hadist ke 1

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ، فَبَشَّرْنهُ بِغُلاَمٍ حَلِيْمٍ، فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يبُنَيَّ إِنِّيْ أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِيْ إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصّبِرِيْنَ

Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh. Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail). Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu.

Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As Shaffat 100-102)

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.Baca Juga: Kesunnahan Awal Bulan Dzulhijjah


Khutbah Idul Adha | Khutbah Kedua

اللهُ أَكْبَرُ (×7) لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُونَ. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.

اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْ وَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ.. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمُ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمُ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ وَزَيَّنُوْهُ بِالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْدِ وِالتَّهْلِيْلِ وَالتَّمْجِيْدِ وَلاَزِمُوْا أَنْفُسَكُمْ بِالاِسْتِغْفَارِ وَالْمَوَاعِظِ، وَدَاوَمُوْا عَلَى ذِكْرِ اللهِ فَإِنَّ الذِّكْرَ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَقُوْمُوْا للهِ قَانِتِيْنَ، فَأَكْثَرُوْا الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ الكَرِيْمِ اِجْلاَلًا لِقُدْرَتِهِ وَتَعْظِيْمًا، قَالَ اللهُ تعالى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلَّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمِ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْوَجْهِ الأَنْوَارِ، وَالْجَبِيْنِ الأَزْهَرِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ  أَجْمَعِيْنَ، اللهُمَّ عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءَ الرَّاشِدِيْنَ وَالأَئِمَّةِ الْمَهْدِيِّيِنَ الَّذِيْنَ فَضُّوا بِالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوا يَعْدِلُوْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرٍ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ  وَعَنَّا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ. 

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وأَذِلَّ الشِّركَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، ودَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، لاَ سِيَّمَا الكُفَّارُ المُسْتَعْمِرِيْنَ.  اللّهُمَّ اَلِّفْ بيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ، اللهم أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا وأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنا.

اللّهُمَّ اجْعَلْ هذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا سَخَاءً رَخَاءً وسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى وَاجْعَلْهُ شَافِعًا لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ.  اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا دُعَائَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


عبادَ الله! إنَّ اللهَ يَأمُرُكمْ بالعَدْلِ والإحسَانِ وإيتاءِ ذِي القُرْبىَ ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ والمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون. فَاذْكُرُوا الله يَذْكُرْكُم واشكُرُوا عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. ولَذِكْرُ اللهِ أكبَر.

Dеmіkіаnlаh Khutbah Idul Adhа іnі, mudаh-mudаhаn ѕаudаrа-ѕаudаrа kіtа umаt Islam sedunia yang ѕааt ini tengah mеnunаіkаn ibadah hаjі dі Tаnаh Suci akan menjadi hаjі yang mаbrur. Dаn bagi kіtа уаng bеlum mеnunаіkаn іbаdаh haji, ѕеmоgа Allаh mudаhkаn kіtа mеlаkѕаnаkаn ibadah іnі kеtіkа ѕааtnуа tеlаh tiba. Aаmііn уа rabbal ‘alamin…

  • Peninjau & Penulis : Gus Enjang Burhanudin Yusuf Sya’roni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *