Purwokerto – Departemen Kebersihan dan Kesehatan Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh (6/11) gelar kegiatan donor darah. Kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Donor Darah PMI Banyumas yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Antusiasme santri untuk beramal mendonorkan darahnya terbukti dengan banyaknya santri yang mengaku kecewa karena belum memenuhi syarat untuk menjadi pendonor.
Selama pandemi ketersediaan stok darah menipis sementara kebutuhan darah meningkat sehingga kegiatan ini sangat membantu UDD PMI Banyumas dalam mengatasi kekurangan stok darah. Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam ini menghasilkan 50 pendaftar dan 15 diantaranya dinyatakan gagal menjadi pendonor.
Dokter Ziana Alawiyah yang juga merupakan santri Darussalam menjelaskan penyebab banyaknya santri yang gagal donor “Alhamdulillah ada 50 santri dan beberapa ustadz yang mendaftar tetapi yang berhasil menjadi pendonor hanya 35, sedangkan 15 diantaranya gagal. Ada beberapa penyebab gagalnya calon pendonor yaitu karena tensi rendah, HB rendah, dan berat badan kurang.” jelasnya.
Selain itu beliau juga menyampaikan pesan kepada seluruh santri untuk menerapkan pola hidup sehat agar bisa menjadi pendonor “Perbaiki hidup mulai sekarang. Jangan lagi ditunda, apalagi hanya untuk persiapan donor darah. Gimana gaya hidup yang baik? Istirahat yang cukup, makan teratur dan bergizi, sayur-sayuran hijau, buah-buahan, daging merah, hati sapi, telur, kacang-kacangan, minum yg cukup, olahraga rutin, semuanya membantu memperbaiki Hb, tensi, juga meningkatkan kebugaran tubuh, jadi lebih konsentrasi dan produktif. Jangan ragu untuk beramal menolong sesama dengan donor darah karena satu tetes darah sangatlah berharga.” timpalnya.
Pewarta : Yesi Dyah