Kamis, April 25, 2024
ArtikelKajian Islami

Zakat Fitrah: Dalil, Ketentuan dan Problematikanya

Dalil Al Quran 

وَأَقِيمُو ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُو ٱلزَّكَوٰةَ وَرْكَعُومَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. — QS. Al-Baqarah Ayat 43

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. — Quran Surat At-Taubah Ayat 103

Dalil Hadits

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى ، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘ied.” HR. Bukhari no. 1503 dan Muslim no. 984.

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah. HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827).

Penerima Zakat

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk (memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At Taubah: 60). Ayat ini dengan jelas menggunakan kata “innama” yang memberi makna hashr (pembatasan). Ini menunjukkan bahwa zakat hanya diberikan untuk delapan golongan tersebut, tidak untuk yang lainnya. (QS. at Taubah; 60)

Yang terkena kewajiban zakat fitrah

Hukum zakat fitrah itu wajib bagi tiap jiwa yang:

  1. mukallaf (terbebani syariat: muslim, baligh, berakal),
  2. mendapatkan waktu diwajibkannya zakat fitrah yaitu tenggelamnya matahari pada malam Idulfitri,
  3. yang mudah membayar zakat fitrah (punya harta berlebih untuk diri dan keluarga pada malam Idulfitri).

BACA JUGA : Pendaftaran Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh Purwokerto 2022


Menanggung zakat fitrah orang lain

Jika terpenuhi syarat-syarat tadi, wajib bagi mukallaf (muslim, baligh, berakal) menunaikan zakat fitrah untuk dirinya masing-masing. Ia juga wajib menunaikan zakat fitrah untuk orang yang ditanggung nafkahnya karena sebab nikah, hubungan kerabat, atau menjadi pembantu (pelayan di rumah). Kesimpulannya, seseorang menanggung zakat fitrah untuk:

  1. istrinya, kedua orang tuanya, dan anak-anak yang wajib ia nafkahi (meskipun mereka telah dewasa seperti anak yang kena penyakit kronis atau gila yang tidak punya kemampuan mencari nafkah).
  2. pembantunya dan pembantu istrinya jika ia membutuhkan atau yang melayani semisalnya secara umum.


Waktu membayar Zakat

Sebetulnya Waktu mengeluarkan Zakat Ada 5 :

  1. Waktu yang Jawaz (boleh, mulai tanggal 1 Ramadhan sampai dengan hari terakhir bulan Ramadhan sebelum matahari terbenam.
  2. Waktu diwajibkan, sejak terbenam matahari akhir Ramadhan sampai sebelum shalat Subuh tanggal 1 Syawal.
  3. Waktu yang disunahkan (afdal), yaitu setelah shalat Subuh pada tanggal 1 Syawal sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri.
  4. Waktu yang dimakruhkan, yaitu setelah shalat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam padatanggal 1 Syawal.
  5. Waktu yang diharamkan (tahrim), yaitu setelah terbenam matahari pada tanggal 1 Syawal. Al Majmu’ 7 halaman 165

Problematika Zakat

  1. Amil zakat vs Panitia Zakat

Dapat disebut amil zakat, bila memenuhi persyaratan-persyaratan yang antara lain: adanya pengangkatan langsung dari imam. 

Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath al Qarib juz II halaman 301-302:

قوله العامل من استعمله الإمام إلخ أي كساع يجبيها وكاتب يكتب ما أعطاه أرباب الأموال وقاسم يقسمها على المستحقين وحاشر يجمعها

Yang disebut dengan amil ialah orang yang diangkat oleh pemerintah seperti sa’i yang menarik zakat, katib pencatat zakat yang diserahkan pemilik harta, qasim yang membagikan zakat kepada para mustahiq dan hasyir yang mengumpulkan mereka (untuk diberi zakat).

Mauhibah Dzi al- Fadhal juz IV halaman 130

و) الصنف الخامس (والعاملون عليها) ومنهم الساعي الذي يبعثه الإمام لأخذ الزكوات وبعثه واجب (قوله والعاملون عليها) أي الزكاة يعنى من نصبه الإمام فى أخذ العمالة من الزكوات

Bagian kelima adalah para amil, mereka antara lain adalah sa’i yang diutus penguasa untuk menarik zakat, dan pengangkatannya itu wajib. Amil zakat adalah orang yang diangkat imam untuk menjadi pegawai penarik zakat

Sedangkan panitia zakat berlaku sebagai wakil dari muzakki sehingga tidak berhak menerima zakat hanya mendistribusikan zakat.

  1. Zakat dengan Beras VS Zakat dengan Uang

Boleh dengan 3 opsi mekanisme pembayaran

  1. Mengikuti kepada Abu Hanifah

Perlu diperhatikan:

  • Takaran 1 sha’ nya 3.25 Kg dibulatkan 3.5 Kg (takaran jumhur 2.5 Kg)
  • Tolak ukur pembayaranya adalah bahan mansus (setengah gandum, tepung gandum, adonan gandum, anggur kering, kurma)
  • Standar harga gandum 40rb. (setengah sha’ jadinya 70rb)
  • Kurma 50rb. (175rb)
  • Yang dibayarkan haddul adna misal 70rb maka tidak boleh kurang dari itu dan batas maksimal tidak ada
  1. Mengikuti kepada imam Malik bin Anas

Perlu diperhatikan

  • Tidak ada beda dengan beras dan takarannya. Tidak ada perbedaan konversi beras 2.5 kg (jika harga beras 10 rb maka zakatnya 25 rb)
  • Masaharif zakat hanya kepada fakir miskin saja (mausu’ah quwaitiyah)

الموسوعة الكويتية وذهب المالكية وهي رواية عن أحمد إلى تخصيص صرفها بالفقراء والمساكين وذهب الشافعية إلى وجوب قسمتها على الأصناف الثمانية

  • Tidak boleh dibayarkan di awal ramadhan. Hanya boleh membayar 2 hari sebelum hari raya idul fitri

ذهب المالكية والحنابلة إلى أنه يجوز تقديمها عن وقتها يومين

  1. Talfik dipraktekan lembaha-lembaga fatwa dunia

Kebolehan qimah mengikuti hanafi tapi takaran ikut syafii. dipraktekan oleh darul ifta di dunia. Darul ifta almishriyyah, al jazair, jordan, quwait. Pendapat itu dikuatkan yusuf qordlowi dalam fiqhuz zakat

والذي أختاره أن يدفع قيمة صاع من غالب قوة البلد

Berarti kita membayar zakat fitrah harga beras 2.5 Kg.

Majlis ifta Jordan

ويجوز إخراج الروز أيضا لأنه من القوة الغالب في البلد، كما يجوز إخراج قيمة 2.5 كيلو غرام من الروز.

baca juga: Etika Islam dalam Menasehati

  1. Zakat dibagikan kepada non Muslim

Dalam madzhab syafi’i tidak boleh memberikan zakat fitrah pada orang fakir miskin yang non muslim. Ta’bir sebagaimana dalam kitab Kifayatul Akhyar juz I halaman 195 (Maktaah Syamilah) :

والكافر ) أي لا يجوز دفع الزكاة إلى كافر

Dan orang kafir maksudnya tidak boleh memberikan zakat kepada orang kafir.

Dalam madzhab Hanafi boleh, tapi khusus kafir Dzimmi. Ta’bir dalam kitab al ‘Inaayah Syarhul Hidaayah juz III halaman 201-202 (Maktabah Syamilah) :

( وَلَا يَجُوزُ أَنَّهُ يَدْفَعُ الزَّكَاةَ إلَى ذِمِّيٍّ ) { لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ لِمُعَاذٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خُذْهَا مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَرُدَّهَا فِي فُقَرَائِهِمْ } ” .

قَالَ ( وَيَدْفَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ مِنْ الصَّدَقَةِ ) وَقَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ : لَا يَدْفَعُ وَهُوَ رِوَايَةٌ عَنْ أَبِي يُوسُفَ رَحِمَهُ اللَّهُ اعْتِبَارًا بِالزَّكَاةِ .

وَلَنَا قَوْلُهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ” { تَصَدَّقُوا عَلَى أَهْلِ الْأَدْيَانِ كُلِّهَا } ” وَلَوْلَا حَدِيثُ مُعَاذٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَقُلْنَا بِالْجَوَازِ فِي الزَّكَاةِ .

وَقَوْلُهُ ( وَيُدْفَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ مِنْ الصَّدَقَةِ ) يَعْنِي إلَى الذِّمِّيِّ لِأَنَّهُ هُوَ الْمَذْكُورُ أَوَّلًا دُونَ الْحَرْبِيِّ وَالْمُسْتَأْمَنِ وَفُقَرَاءُ الْمُسْلِمِينَ أَوْلَى

حَدِيثُ مُعَاذٍ فِي الزَّكَاةِ وَالْآخَرُ فِيمَا سِوَاهَا مِنْ الصَّدَقَاتِ الْوَاجِبَةِ كَصَدَقَةِ الْفِطْرِ وَالصَّدَقَةِ الْمَنْذُورَةِ وَالْكَفَّارَاتِ

Kalangan Syafi’iyyah sepakat tidak membolehkan pemberian zakat fitrah pada Non Muslim, tapi menurut sebagian madzhab lain terdapat pendapat yang membolehkannya.

ولايجوز دفع شئ من الزكوات الي كافر سواء زكاة الفطر وزكاة المال وهذا لا خلاف فيه عندنا قال ابن المنذر: أجمعت الامة أنه لا يجزئ دفع زكاة المال إلى الذمي واختلفوا في زكاة الفطر فجوزها أبو حنيفة وعن عمرو بن ميمون وعمر بن شرحبيل ومرة الهمذاني أنهم كانوا يعطون منها الرهبان

* وقال مالك والليث وأحمد وأبو ثور لا يعطون ونقل صاحب البيان عن ابن سيرين والزهرى جواز صرف الزكاة إلى الكفار

Dan tidak boleh memberikan harta-harta zakat pada orang kafir baik zakat mal atau fitrah dan yang demikian tidak ada perbedaan pendapat dikalangan syafi’iyyah. Ibn Mundzir berkata “Ulama sepakat tidak boleh memberikan zakat mal pada kafir dzimmi (kafir yang telah tunduk dengan peraturan islam) sedang dalam permasalahan zakat fitrah mereka berbeda pendapat, Abu Hanifah dan dari Amr Bin Maimun, Umr bin Syarhabiil dan Marrah al-Hamdaani memberikannya pada para pendeta. Imam Malik, al-Laits, Ahmad, Abu Tsaur tidak memberikannya, dinukil dari pengarang kitab Shohib al-Bayaan dari Ibn Siriin dan az-Zuhri membolehkan diberikan pada orang-orang non Muslim.

Penulis : Ust. Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *